• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dari Rp 300 Ribu ke Omzet Rp 12 Juta!

img

Sajiku.biz.id Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Titik Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Kisah Sukses, Kewirausahaan, Strategi Bisnis, Pertumbuhan Omzet yang bermanfaat. Konten Yang Terinspirasi Oleh Kisah Sukses, Kewirausahaan, Strategi Bisnis, Pertumbuhan Omzet Dari Rp 300 Ribu ke Omzet Rp 12 Juta Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Di tengah hiruk-pikuk Yogyakarta, seorang wirausaha wanita bernama Jumiyati berhasil menciptakan kisah sukses yang menginspirasi banyak kalangan. Ia adalah pemilik dari Keripik Sagu Mbok Jirah, yang berada di Gulon, Bantul, Yogyakarta. Produk utamanya adalah keripik tempe sagu, yang dibuat dari tempe sagu buatan sendiri. Menariknya, proses penggorengan keripik ini masih dilakukan dengan cara tradisional, menggunakan tungku kayu untuk memastikan cita rasa yang istimewa.

Jumiyati memulai usaha ini dengan modal yang relatif kecil, yakni sebesar Rp 300.000 yang ia pinjam dari ibunya. Meskipun banyak yang meremehkan usahanya dan beranggapan bahwa bisnisnya tidak akan bertahan lama, kenyataannya, Keripik Sagu Mbok Jirah mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.

Dalam perjalanan usahanya, Jumiyati menceritakan bagaimana awal mula ia beranikan diri untuk terjun ke dunia wirausaha. “Dulu modal untuk belajar itu Rp 300 ribu, saya nyuruh ibuku untuk dipinjamkan,” ujarnya. Saat pertama kali memproduksi keripik tempe sagu, ia merasa agak ragu untuk memproduksi dalam jumlah banyak. Namun, seiring berjalannya waktu, permintaan mulai melonjak, terutama menjelang bulan Ramadan, di mana ia bisa memproduksi hingga 160 kilogram keripik tempe sagu dalam waktu singkat.

Jumiyati menyebutkan bahwa setiap harinya ia dapat menghabiskan sekitar 100 papan tempe sagu, yang kemudian diolah menjadi sekitar 130 kilogram keripik tempe. Proses pembuatan keripik ini melibatkan beberapa bahan alami. Tempe sagu diiris tipis, kemudian dibumbui dengan marinasi bawang putih, kapulaga, daun jeruk, dan penyedap rasa. Setelah itu, tempe dicelupkan ke dalam adonan tepung beras dan telur sebelum akhirnya digoreng dalam minyak panas. Menariknya, penggunaan daun jeruk pada bumbu marinasi tidak hanya menambah rasa, tetapi juga berfungsi sebagai bahan pengawet alami.

Meskipun usahanya kini berjalan sukses, Jumiyati juga mengakui bahwa perjalanan ini tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah berkaitan dengan bahan baku, terutama setelah pemerintah mengurangi subsidi untuk kacang kedelai, serta fluktuasi harga minyak. Pada bulan pertama usahanya, Jumiyati bahkan sempat berhenti memproduksi keripik sagu karena merasa terpuruk dan khawatir tidak bisa membiayai 15 tenaga kerja yang ada di bawah naungannya.

Selama menjalankan usaha ini, Jumiyati harus menghadapi anggapan negatif dari masyarakat sekitar. Ia sering kali mendengar komentar bahwa ia memakai penglaris untuk meningkatkan penjualan. “Tidak secara langsung mereka bicarakan ke saya, tapi diomongin ke orang-orang. Katanya saya pakai ‘sesuatu’,” ungkapnya. Meski demikian, Jumiyati tetap berkomitmen untuk bekerja keras dan membuktikan bahwa hasil jerih payahnya bukan berasal dari hal-hal gaib, melainkan dari kualitas produk yang dihasilkan.

Dengan keberanian dan ketekunan, kisah Jumiyati menjadi teladan bagi banyak pengusaha pemula, terutama wanita. Ia berhasil membentuk sebuah bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Keripik Sagu Mbok Jirah kini menjadi salah satu produk makanan yang banyak dicari dan telah menemukan tempat di hati para penggemarnya. Ini adalah buktinya bahwa dengan tekad yang kuat dan strategi yang tepat, seseorang dapat mencapai kesuksesan meskipun harus menghadapi berbagai tantangan di sepanjang jalan.

Demikian uraian lengkap mengenai dari rp 300 ribu ke omzet rp 12 juta dalam kisah sukses, kewirausahaan, strategi bisnis, pertumbuhan omzet yang saya sajikan Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. bagikan kepada teman-temanmu. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Resep Masakan Sederhana
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads